Assassin’s Creed Mirage Kembalikan Tombol Lompat yang Dirindukan
Kembalinya Tombol Lompat di Assassin’s Creed Mirage Setelah 11 Tahun Penantian
completemanpodcast.com – Setelah lebih dari satu dekade tanpa fitur inti yang menjadi jiwa seri Assassin’s Creed, Ubisoft akhirnya memenuhi permintaan lama para penggemar. Assassin’s Creed Mirage kini secara resmi menghadirkan kembali tombol lompat khusus (dedicated jump button) — fitur yang terakhir kali muncul pada Assassin’s Creed Unity di tahun 2014.
Bagi pemain lama, hal ini bukan sekadar tambahan kecil. Tombol lompat adalah simbol dari kebebasan gerak dan fluiditas parkour, dua hal yang membuat Assassin’s Creed klasik begitu dicintai. Sejak beralih ke formula RPG dalam Assassin’s Creed Origins, Odyssey, dan Valhalla, banyak yang merasa seri ini kehilangan identitas intinya: sensasi memanjat menara, melompati atap, dan menjelajahi kota dengan presisi gerakan yang halus.
Kini, melalui pembaruan besar dan DLC gratis berjudul Valley of Memory, Ubisoft memberikan hadiah nostalgia yang diharapkan banyak pemain: parkour klasik yang sebenarnya terasa “hidup” lagi.
DLC Valley of Memory: Hadiah Nostalgia untuk Penggemar Seri Lama
Bersamaan dengan perilisan pembaruan besar Assassin’s Creed Mirage: Valley of Memory, Ubisoft menghadirkan konten tambahan gratis yang tidak hanya menambah misi baru, tetapi juga memperdalam aspek gameplay inti.
Olivier Leonardi, Creative Director Ubisoft Bordeaux, menjelaskan dalam video pengembang bahwa DLC ini membawa sejumlah fitur baru penting:
“Kami membuka kemungkinan untuk mengulang misi utama cerita Basim dengan hadiah baru yang terhubung langsung dengan kisahnya,” jelas Leonardi. “Selain itu, kami menghadirkan peningkatan pada sistem parkour, termasuk gerakan baru seperti free jump, serta alat dan filter visual baru yang memberi penghormatan pada game-game klasik Assassin’s Creed seperti Origins dan Odyssey.”
Tambahan ini bukan hanya sekadar kosmetik atau nostalgia kosong. Fitur free jump kini memungkinkan pemain untuk melompat secara manual di berbagai situasi, memberikan kontrol lebih besar atas arah dan kecepatan gerakan — sesuatu yang sangat disukai pemain veteran.
Mengapa Tombol Lompat Sangat Penting bagi Identitas Assassin’s Creed
Era Klasik: Saat Parkour Menjadi Ciri Khas Utama
Ketika Assassin’s Creed pertama kali dirilis pada 2007, daya tarik utamanya bukan hanya cerita konspirasi sejarah yang kompleks, melainkan mekanisme parkour yang revolusioner. Pemain bisa memanjat hampir semua permukaan, menyeberangi atap-atap kota, dan bergerak bebas di lingkungan urban dengan fluiditas yang belum pernah ada sebelumnya di dunia game.
Fitur tersebut mencapai puncak kejayaan pada Assassin’s Creed II, Brotherhood, dan Unity — di mana tombol lompat, panjat, dan luncur memainkan peran penting dalam membuat parkour terasa realistis dan responsif. Unity, khususnya, dianggap sebagai puncak sistem parkour realistis, dengan animasi yang indah dan kontrol yang detail.
Transisi ke Era RPG: Kebebasan Berkurang, Skala Dunia Meningkat
Namun sejak Assassin’s Creed Origins (2017), Ubisoft memutuskan untuk mengubah arah seri ini menjadi action RPG open world dengan dunia yang sangat luas. Meski perubahan ini membawa banyak penggemar baru, sebagian besar pemain lama merasa kehilangan nuansa eksplorasi vertikal dan teknikalitas gerakan yang dulu membuat seri ini unik.
Kontrol parkour menjadi lebih otomatis, dan tombol lompat dihapus demi penyederhanaan gameplay. Hasilnya, banyak yang merasa seri ini kehilangan “jiwa Assassin’s Creed” itu sendiri.
Dengan Assassin’s Creed Mirage, Ubisoft seolah ingin menebus kesalahan tersebut dengan mengembalikan gameplay inti yang fokus pada stealth, parkour, dan eksplorasi kota padat.
Respons Positif dari Komunitas: “Astaga, Melompat Kembali!”
Begitu berita tentang tombol lompat di Assassin’s Creed Mirage muncul, komunitas langsung bereaksi positif.
Seorang pengguna Reddit bernama Tomichin menulis dengan antusias, “Astaga, melompat kembali!” — dan komentar itu langsung mendapat ratusan upvote serta respon serupa dari pemain lain. Banyak yang menganggap hal ini sebagai tanda bahwa Ubisoft kembali mendengarkan penggemar lama setelah sekian lama fokus pada formula RPG besar-besaran.
Beberapa komentar lainnya menyoroti betapa pentingnya kontrol manual dalam membuat parkour terasa imersif:
-
“Tombol lompat mungkin terdengar sepele, tapi itu memberi perasaan kontrol penuh terhadap karakter.”
-
“Akhirnya, Assassin’s Creed kembali jadi game parkour lagi, bukan hanya RPG bertema sejarah.”
Reaksi positif semacam ini menunjukkan betapa kuatnya nostalgia terhadap era klasik Assassin’s Creed, dan bagaimana fitur sederhana bisa membawa kembali emosi dan kenangan lama bagi komunitasnya.
Evolusi Parkour di Assassin’s Creed Mirage
Dari Otomatis ke Manual Lagi
Salah satu perubahan besar dalam Assassin’s Creed Mirage adalah bagaimana Basim, protagonis utama, kini memiliki kendali manual yang lebih presisi dalam setiap gerakannya. Sistem free jump memungkinkan pemain melakukan lompatan ke arah tertentu tanpa harus mengandalkan sistem auto-parkour yang selama ini membatasi kreativitas.
Gerakan parkour kini terasa lebih berat, realistis, dan penuh gaya seperti di Unity — tetapi dengan fluiditas modern. Ubisoft juga menyesuaikan animasi agar setiap lompatan terasa alami, baik saat melintasi pasar Baghdad maupun memanjat menara kuno.
Kembali ke Akar Desain Level Vertikal
Kota Baghdad, latar utama Mirage, dirancang dengan pendekatan vertikal yang khas era klasik Assassin’s Creed. Jalan sempit, atap bertingkat, dan menara tinggi membuat setiap jalur parkour menjadi arena eksplorasi tersendiri. Dengan adanya tombol lompat, pemain kini dapat menentukan rute mereka secara dinamis — bukan sekadar mengikuti jalur otomatis.
Ubisoft dan Upaya Menghidupkan Kembali Citra Klasik Assassin’s Creed
Strategi Mengembalikan Kepercayaan Fans
Ubisoft tampaknya menyadari bahwa sebagian besar penggemar lama mulai jenuh dengan arah RPG masif yang cenderung repetitif. Assassin’s Creed Mirage menjadi simbol perubahan arah strategi: lebih kecil dalam skala, tetapi lebih padat dalam detail dan identitas.
Kembalinya tombol lompat hanyalah satu dari banyak langkah yang menunjukkan bahwa Ubisoft kini lebih fokus pada kualitas pengalaman inti, bukan hanya ukuran dunia. Bahkan, filter visual “nostalgia mode” dalam DLC Valley of Memory menambahkan efek warna dan pencahayaan yang mengingatkan pada era Ezio dan Altair.
Inspirasi dari Origins dan Odyssey
Menariknya, meskipun Mirage mencoba menghidupkan kembali semangat klasik, Ubisoft tidak sepenuhnya meninggalkan pengaruh era RPG. Beberapa peningkatan visual dan sistem hadiah masih mengadopsi pendekatan modern dari Origins dan Odyssey.
Namun, bedanya kali ini Ubisoft berhasil menyeimbangkan keduanya: keindahan visual modern dengan mekanika klasik yang mendalam.
DLC Valley of Memory: Lebih dari Sekadar Tambahan Konten
DLC gratis ini bukan hanya menghadirkan misi baru, tetapi juga meningkatkan pengalaman inti pemain lama dan baru. Pemain bisa mengulang misi utama Basim, menemukan hadiah rahasia, serta merasakan dunia yang lebih hidup melalui peningkatan alat eksplorasi dan filter nostalgia.
Beberapa penggemar menduga bahwa DLC ini juga merupakan bentuk uji coba untuk fitur parkour di proyek Assassin’s Creed selanjutnya, seperti Assassin’s Creed Hexe yang masih misterius.
Jika benar, maka kehadiran tombol lompat di Mirage bisa menjadi sinyal bahwa Ubisoft sedang membangun kembali fondasi gameplay parkour untuk masa depan seri ini.
Warisan Assassin’s Creed: Dari Altair ke Basim
Assassin’s Creed selalu berkembang mengikuti zamannya, tetapi esensi sejatinya tetap sama: kebebasan, ketepatan, dan keindahan gerakan manusia di dunia yang realistis. Dari Altair yang pertama kali memperkenalkan dunia parkour di Yerusalem hingga Basim yang kini menelusuri Baghdad dengan gaya klasik, perjalanan panjang ini menunjukkan bahwa inti permainan terbaik terkadang harus kembali ke akar.
Kembalinya tombol lompat bukan sekadar fitur kecil. Ia adalah simbol dari pengakuan Ubisoft terhadap identitas lama yang selama ini dirindukan.
Dengan Assassin’s Creed Mirage dan DLC Valley of Memory, Ubisoft akhirnya berhasil menggabungkan dua era berbeda — masa keemasan klasik dan modernisasi gameplay — dalam satu paket yang memuaskan penggemar baru maupun lama.
